PENDAHULUANSarana pemujaan Agama Hindu di Indonesia sangat banyak jumlahnya, baik berupa peninggalan-peninggalan kuno seperti candi, arca, pratima, barong maupun bentuk lainnya yang tujuannya sebagai alat, media atau sarana mengkonsentrasikan pikiran untuk melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Diantara sekian banyak sarana tersebut salah satunya yang digunakan sebagai media
Dengandidirikannya sebuah lingga sebagai tempat pemujaan, sedangkan lingga adalah lambang untuk dewa Siwa, maka semenjak prasasti Canggal itulah mulai dikenal sekte Siwa (Siwaisme), di Indonesia. Hal ini terlihat pula dari isi prasasti tersebut dimana bait-baitnya paling banyak memuat/berisi doa-doa untuk Dewa Siwa.
Salahsatu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa. Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. adalah Sri Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut raja-raja
CandhiPrambanan) adalah kompleks candi Hindu (Syaiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi
Untukpemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III. Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa Osiris yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa
Isipokok Prasasti Canggal adalah pendirian sebuah lingga di bukit Stirangga. Sang Raja Sanjaya mendirikan lingga yang ditandai dengan Pembangunan saluran tersebut difungsikan untuk . a. menghalau serangan dari musuh d. tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa e. perpaduan bangunan Indonesia dan India 26. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan
Roesjan pada tahun 1947. Namun, baru di tahun 1954, penelitian terhadap prasasti ini mulai dipublikasikan Casparis dan Boechari. Tulisan di prasasti Cidanghiyang (atau disebut juga Prasasti Munjul) membuktikan bahwa kawasan Banten dahulu masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara pada era Raja Purnawarman. 7. Prasasti Tugu
F0UZH.
kesimpulan terhadap pembangunan tempat pemujaan dewa syiwa di canggal adalah